Rabu, 11 Mei 2011

3. Akhir itu lebih baik

Walal aakhirotu khoiru laka minal uula



Dalam ketidaktahuan sang citra ar-Rahman,
Adalah manusia diberi tuntunan.

Bahwa masa hidup,
Bukanlah sebatas hidup di dunia,
Bahwa yang hidup,
Telah dan akan melalui alam kehidupan lainnya

Bahwa ketentraman yang mereka cari,
Bukanlah ketentraman berumur pendek
Bahwa keselamatan yang mereka cari,
Bukanlah keselamatan sementara

Bahwa kebahagiaan yang mereka cari
Adalah kebahagiaan yang hakiki.
Bahwa kedamaian yang mereka cari,
Adalah yang tidak tergoyahkan oleh apapun,
Juga siapapun

Dalam ketidak-tahuan manusia,
Allah tetap dalam sifat ar-Rahman ar-Rahiim
Diwahyukan tuntunan,
Ditunjukkan teladan

Bukan pencegah ketentraman
Bukan penghambat keselamatan
Bukan penjauh kebahagiaan
Bukan penghalang kedamaian

Hanya melanggengkan ketentraman dan keselamatan
Hanya mengabadikan kedamaian dan kebahagiaan

Walal aakhirotu khoiru laka minal uula [93:4]
Sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu,
Daripada permulaan
Sesungguhnya jangka panjang itu lebih baik bagimu,
Daripada jangka pendek
Sesungguhnya keabadian akhirat itu lebih baik bagimu,
Daripada fananya dunia

Pun manusia tetap dalam kebebasan memilih,
Kesenangan yang langgeng atau yang pendek
Kedamaian yang sementara atau yang hakiki
Keselamatan yang fana atau yang abadi

Faal hamaha fujuuroha wa taqwaaha [91:8]
Maka diilhamkan pada jiwa,
Jalan fujuur dan jalan taqwa

Adakah dikenali?
Bahwa di setiap nafas ini,
Terdapat awal dan akhir,
Sebagai pijakan langkahkan kaki.

Adalah adam diciptakan sebagai citra ar Rahman.