Selasa, 16 Maret 2010

Mahaprastanika (5)

Berangkatlah Pandawa diiring Drupadi istri mereka bersama seekor anjing
Meninggalkan Sumbadra, istri Arjuna sebagai Ibu suri kerajaan,
Meninggalkan kerajaan dengan segala gemerlapnya...
Tanpa harta apatah kejayaan prestasi seorang ksatria...

Hanya diri!
Dan hanya diri....!
Menyambut tibanya waktu untuk kembali kepada Yang Sejati....

Adalah Arjuna sangat terkenal sebagai pemanah ulung,
Dirinya seolah tak akan pernah bisa dipisahkan dari panah dan busurnya...
Pun senjata tersebut harus dikembalikan kepada pemiliknya....

Ketika dalam perjalanannya ke arah timur dan sampai di tepi pantai,
Dewi Agni, sang Dewi Api muncul di hadapan mereka....

" Aku dapatkan dari Baruna, sang Dewa Laut....
Panah dan busur yang ada di tangan Arjuna itu.
Dan dia telah membantuku membakar hutan Kandaha.

Sejak itu engkau, Arjuna... telah melakukan cukup banyak tindakan.
Tindakan diluar kemampuan manusia biasa dengan bantuan senjata ini.
Sekarang engkau tidak membutuhkannya lagi!
Berikanlah panah dan busur itu kembali ke Baruna! "

Kelima Pandawa pun memaklumi pernyataan dewi Agni tersebut.
Dan Arjuna mengembalikan senjata pemberian itu dengan melabuhkannya ke laut.
Satu pemilikan duniawi yang terakhir pun...
Harus dikembalikan seiring dengan tindakan tersebut.....
.....

Hanya berpakaian seorang pertapa, sebagai kain kafan penutup diri,
Rombongan Pandawa dan istrinya Drupadi melanjutkan perjalanan ke arah selatan.
Mengitari tanah suci...
Hingga sampailah mereka di jalan masuk menuju Himalaya.

Puncak Himalaya menjulang menembus awan,
Hawa dingin bertiup menyambut kedatangan mereka.
Sementara kepekatan dan belukar hutan yang hampir tiada tersentuh manusia,
Memisahkan mereka dari peradaban manusia,
Peradaban dengan segala keramaian dan kebisingan kepentingannya.

Di tengah perjalanan menuju ke bagian utara yang berpasir,
Berlatarkan puncak Meru, si Raja gunung...
Drupadi terkulai mati!

Keempat bersaudara Pandawa terkejut dengan keadaan tersebut.
Mereka berusaha menolong Drupadi yang terkulai di tengah jalan.
Namun Yudhistira ternyata tetap saja meneruskan langkahnya,
Tanpa menoleh....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar