Minggu, 16 Agustus 2009

Tentang Darmaraja (2)

Tiada gambaran buruk atas kelicikan yang tersembunyi dibalik sebuah panggilan.
Tiada prasangka buruk atas kekalahan yang berdiri dibalik tabir sebuah perintah.
Dalam keberserahan, baginya semua pilihan adalah sama....
Pada Darma dia berpegang teguh.

Meja judi kembali digelar,
Untuk sebuah taruhan yang lain...
Memperpanjang masa pertemuan di medan peperangan.
Mematangkan buah kebatilan untuk ditebas oleh pedang kematian.

Sebuah taruhan ditetapkan,
" Siapa saja yang kalah taruhan,
Bagi mereka pengasingan selama 12 tahun ditambah 1 tahun masa penyamaran.
Jika penyamaran diketahui, maka pengasingan lagi berlaku,
Untuk masa 12 tahun berikutnya. "

Catatan takdir di hadapan dan di belakang telah menuliskan,
Bagi Pandawa masa pengasingan berlaku.
Yudhistira memainkan dadu untuk menerima kekalahan di meja perjudian.

Membawa mereka bak singa yang terluka,
Keluar dari istana Hastinapura,
Untuk memasuki masa pengasingan di Hutan Kamyaka.

Atas diamnya Yudhistira,
Pada kepatuhannya menjalankan perintah,
Pada penerimaannya atas penghinaan,
Tidak berkutiknya dia dihadapan pelecehan,
Saudara Pandawa dan Drupadi meninggalkan tanya...
" Tiadakah rasa tertinggal dari diri seorang manusia? "

Kemanakah perginya harga diri, akal pikiran dan kehormatan?
Dihadapan penghinaan yang datang bertubi-tubi.

Yudhistira berujar untuk sebuah alasan,
" Aku akui, aku menjadi sebab dari penderitaan kita.
Tetapi aku harus mentaati Paman sebagaimana ketaatanku kepada mendiang Ayah!
Paman telah mengambil keuntungan dari kelemahanku dalam berjudi,
Dan merendahkan kita hingga yang kita alami saat ini. "

" Telah kusetujui masa 13 tahun kehidupan di hutan.
Sekarang, jika aku hendak mengubah tindakanku,
Ia adalah sebuah penyelewengan dari jalan kebenaran.
Dan aku tidak seharusnya melakukan itu sekalipun dibayar dengan nyawa! "

" Setelah masa pengasingan, aku ijinkan kalian untuk bertindak.
Saat ini, dengan kesabaran melalui penderitaan dan penebusan dosa,
Sebaiknya kita mensucikan diri.
Biarkanlah keharmonisan kembali hadir diantara kita. "

Krisna mengukuhkan,
" Sementara Yudhistira berlatih kesabaran,
Janganlah kalian tergesa-gesa mengalihkan rencana tindakannya.
Baginya Kebenaran Sejati adalah melampaui kekuasaan raja-raja di dunia.
Jika waktunya tepat, dia akan menampakkan kekuatannya. "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar